Sabtu, 06 Oktober 2012

Sebuah Cangkir Cantik

Pada suatu hari seorang kakek membeli soevenir di sebuah toko souvenir sebagai hadiah untuk ulang tahun cucunya. Disana ia menjumpai sebuah cangkir cantik dengan paduan warna yang begitu mengkilau di sertai ukiran cantik sekitarnya. Cangkir itu adalah salah satu barang termahal yang ada di toko itu. Dengan rasa kagum kakek mengambil dan mengelus-elus cangkir itu. "Aku akan membelimu wahai cangkir cantik, akan ku persembahkan sebagai hadiah untuk cucuku tersayang", kata kakek itu. Tiba-tiba cangkir itu mengeluarkan sebuah suara seakan-akan menjawab apa yang di ucapkan kakek.

Dulu aku hanyalah segumpal tanah liat yang tak berguna yang tidak mempunyai sama sekali nilai dan harga namun tiba-tiba ada seorang pengrajin yang mengambilku dan meletakkanku dalam sebuah tempat yang berputar-putar. Aku berteriak "tolong hentikan, aku pusing" namun ia tetap memutar-mutar benda itu. Dia menempa ku menjadi sebuah bentuk cangkir dari tanah liat. Aku kira penderitanku selesai namun tiba-tiba seseorang mengambil dan memasukanku ke sebuah tempat yang sangat panas, aku berteriak, "Tolong aku panas. panas. panas" tapi tak ada seorang pun yang mendengar kata-kataku. Setelah aku mengeras karena panasnya api yang membakarku aku pun di keluarkan dari tempat itu.

Setelah aku di keluarkan dari tempat itu aku di dinginkan dalam sebuah tempat. Aku kira selesai sudah penderitaanku. Namun setelah beberapa jam ada seseorang yang mengambilku dari sana dan dia mulai mewarnaiku dengan sebuah asap yang membuatku merasakan kaku. "STOP! STOP!" Aku berteriak lagi namun tak ada seorang pun yang menolong. Aku pun mencoba bersabar dan memasrahkan semuanya pada Tuhan.

Ada seorang wanita muda yang datang menghampiriku, aku kira dia akan membebaskanku keluar dari tempat ini namun tidak demikian dia membawaku ke sebuah tempat yang lebih panas bahkan sangat panas dari sebelumnya. Aku berteriak dengan keras. "Panass, tolong hentikan ini, Tolong!" aku mencoba bertahan lagi. Setelah selesai dari tempat itu aku di bawa lagi. Disana ada seorang lelaki yang membawa sebuah benda tajam yang ujungnya berputar-putar dengan cepat. Rupanya dia akan mengukirku. Dengan rasa sakit lagi-lagi aku bertahan.

Setelah beberapa saat aku merasakan lelah dan seorang wanita cantik dengan tubuh langsing dan berpakaian rapih meletakanku ke depan sebuah cermin. Dengan kaget aku terkagum-kagum melihat diriku sendiri. Aku melihat sebuah cangkir yang sangat indah. Aku adalah salah satu benda paling mahal dan bernilai disini. Orang-orang yang lewat selalu kagum ketika melihatku.

Pesan apa yang dapat diambil dari kisah di atas?

Seperti inilah Tuhan membentuk kita. Kadang rasanya tidak menyenangkan pasti sakit dan penuh sedikit penderitaan. Tapi maksud dari itu semua adalah Dia akan membentuk kita menjadi jiwa yang lebih bernilai. Hadapilah semua cobaan hidup jangan pernah menyerah dan putus asa di buatnya. Tetap lakukan yang terbaik untuk setiap langkah dan nafas kita disertai rasa syukur kepadaNya. Pembentukan ini memang menyakitkan namun pada akhirnya anda akan melihat betapa cantik, indah dan mulianya anda.

Semoga bermanfaat.
Salam sukses.

Sabtu, 28 April 2012

daun yang jatuh tak pernah membenci anggin :)

“Bahwa hidup harus menerima... penerimaan yang indah
Bahwa hidup harus mengerti... pengertian yang benar
Bahwa hidup harus memahami... pemahaman yang tulus
Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian dan pemahaman itu datang
Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan
Daun yang jatuh tak pernah membenci angin.
Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya
Biarkan angin merengkuhnya, membawanya pergi entah kemana
Dan kami akan mengerti, kami akan memahami... dan kami akan menerima” ^^

tere liye

Jumat, 27 April 2012

sedikit cara untuk mendalami hidup

Seorang professor berdiri di dpn kelas filsafat.
Saat kelas dimulai, dia mengambil toples kosong dan mengisi dgn bola2 golf.
Kemudian berkata kpd murid2nya, apakah toples sdh penuh...... ?
Mereka setuju !!!!
Kemudian dia menuangkan batu koral ke dlm toples, mengguncang dgn ringan.
Batu2 koral mengisi tempat yg kosong di antara bola2 golf.
Kemudian dia bertanya kpd murid2nya, apakah toples sdh penuh ??
Mereka setuju !!!
Selanjutnya dia menabur pasir ke dlm toples ...
Tentu saja pasir menutupi semuanya.
Profesor sekali lagi bertanya apakah toples sdh penuh..??.
Para murid berkata, "Yes"...!!
Kemudian dia menuangkan dua cangkir kopi ke dlm toples, dan secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir.
Para murid tertawa....
"Sekarang.. saya ingin kalian memahami bahwa toples ini mewakili kehidupanmu. "
"Bola2 golf adalah hal yg penting; Tuhan, keluarga, anak2, kesehatan.
"Jika yg lain hilang dan hanya tinggal mrk, maka hidupmu msh ttp penuh."
"Batu2 koral adalah hal2 lain, spt pekerjaanmu, rumah dan mobil."
"Pasir adalah hal2 yg sepele."
"Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dlm toples, maka tdk akan tersisa ruangan utk batu2 koral ataupun utk bola2 golf..
Hal yg sama akan terjadi dlm hidupmu."
"Jika kalian menghabiskan energi utk hal2 yg sepele, kalian tdk akan mempunyai ruang utk hal2 yg penting buat kalian."
"Jadi Beri perhatian utk hal2 yg penting utk kebahagiaanmu.
"Bermainlah dgn anak2mu."
"Luangkan wkt utk check up kesehatan."
"Ajak pasanganmu utk keluar makan malam"
"Berikan perhatian terlebih dahulu kpd bola2 golf.*
Hal2 yg benar2 penting. Atur prioritasmu.
Baru yg terakhir, urus pasirnya.
"Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya, "Kopi mewakili apa?
Profesor tersenyum, "Saya senang kamu bertanya."
"Itu utk menunjukkan kpd kalian, sekalipun hidupmu tampak sdh sgt penuh, tetap selalu tersedia tempat utk secangkir kopi bersama sahabat".